welcome

Rabu, 07 Maret 2012

Jangan diam, wahai raja!


Tangan menengadah pasrah
Mengharapkan oase di tanah gersang
Mengais sampah bumi dimana-mana
Menjilati asam asinnya dunia
Derita menjalar disetiap helaan nafas baunya

Namun,,.
Kau menikmati setiap jengkalnya waktu
Setiap nikmatnya dunia
Kau peras keringat-keringat kaum bawah
Pelaknat, plagiat, firkaunkah?

Kau terbahak-bahak
Dan buta menengok kaum hina!
Enggan mengusap air mata mereka
Berkedok raja,,,
Berjiwa penjajah,..
Kau kira rakyat romusa?
Dimana kau sembunyikan keadilan yang kau janjikan?
Jangan diam, wahai raja!

0 komentar:

Posting Komentar